Monday, June 2, 2008

dream as a sign

I never believe whatever people say about a dream. Ada yang bilang mimpi itu kebalikan kenyataan, pertanda, atau apa. Tapi menurut gue, dreams are... dreams. and that's what they are, whether they are scary or fun, that's what they deserve to be. bahkan gue pernah mikir, mungkin mimpi itu cuman kayak elo nonton film di bioskop, tapi lo ngga bisa milih jalan ceritanya mau kayak gimana.

but two days ago aka the day I started this blog, a dream left a deep footprint for me.

gue tidur siang, lumayan lama sih mungkin 2 jam. dan gue mimpi. itu adalah pertama kalinya dalam hidup gue, mimpi gue case closed. maksudnya, sering kan kita mimpi menang undian tapi begitu mau dibuka hadiahnya, eh kita malah kebangun. tapi ini nggak. bener-bener selesai. dan gue kebangun ya karena mimpi gue udah selesai. jadi bener-bener kayak abis nonton film di bioskop aja.

di mimpi itu, gue lagi pergi ke sebuah mall yang gede banget, rame, levelnya kayak mal Ambassador gitulah, sama bokap gue dan kakak gue duaduanya. terus gue lupa gimana kejadiannya, dompet bokap gue kecopetan. many things happen after that, yang gue inget cuman, gue sama kakak gue yang nomer dua lari-lari kayak orang gila nyari pencopetnya ke seantero mall itu dan akhirnya ketemu bokap gue, dan kita bareng-bareng nangkep pencopetnya sampe gue gebukin. gue marahbanget. udah, selesai.

actually I wanted to write about it here right after I had that dream, tapi ga jadi. because that dream, somehow, reminds me how much I love my father and that I never said that to him, I never show him how bad it is for me to see him sad and tired or everything.

Dan waktu hari Minggu nya keluarga gue balik dari Bandung, ternyata bener aja gitu. Bokap gue kecopetan waktu jalan-jalan minggu pagi di Sabuga (where is that?) . Not to mention he lost his money, driving license, ID Card, credit card and all. He's so sad, even today he doesn't look healthy.

Maybe now I'll change my mind about dreams a little bit. We'll just see.

No comments:

Post a Comment