Thursday, December 18, 2008

Anger Management

Pagi-pagi jam 8, gue baru bangun tidur, kakak gue udah marah-marah.

This is the kind of emotional problem I seriously hate after depression. I was this very spoiled brat, I got angry easily. but one trip, one day, one person and one advice change me from the kind of person I used to be.

waktu itu gue abis makan siang di sebuah restoran bergaya eropa gitu di Amsterdam, terus jalan-jalan menuju Red Light District. dan gue ngambek sama temen gue. sebenernya nggak serius, walaupun waktu itu gue kan udah capek banget tapi emang bercandanya pas lagi nyengit2nya. annoying banget parah. bahkan gue udah ngambek aja masih diceng2in. bastards.

then this girl came to me. I just knew her when first I arrived at Paris because she was a friend of my senior and when I was talking to my senior on a Paris metro she introduced me to her.

dia bilang gini. ini penting banget. dia memang menggurui gue tapi omongannya sangat masuk ke otak gue, "oh jadi lo marah? lo jangan seenaknya aja dong kalo mau marah. emangnya cuma lo doang yang bisa marah? gue juga bisa marah. semua juga bisa marah, nggak cuma lo doang. lo nggak berhak untuk marah, emang lo mau dimarahin? emang lo ga capek dimarahin?"

actually she was just saying something really simple, not something philosophical or, well, whatever. tapi itu masuk ke dalam logika gue dan hati sanubari gue sampe akhirnya gue langsung ketawa saat itu juga dan marah gue ilang. sampe hari ini, gue masih suka marah. tapi gue berusaha untuk selalu inget apa yang dia bilang supaya kemarahan gue reda. not only for the sake of other people but more like, for me.

No comments:

Post a Comment